Hati

Hati
Dirimu selalu gembira,
Ketika kebahagiaan menjelma,
Aku sangka ia akan berkekalan,
Namun akhirnya rebah jua.

Hati
Dirimu bak permata dibalik kaca,
Pancaran cahayanya mewarnai dunia,
Mampu berdiri demi sayangnya,
Walaupun dirimu bukan dirinya.

Hati
Engkau seiring dengan waktu,
Merasai saat suka dan duka,
Bolehkah aku bertanya sesuatu?
Sudikah engakau menangis bersama?
Bila jasad ini lemah, dirimu turut berlalu,
Bila manik putih membasahi, engkau turut merasainya.

Hati
Cahaya cinta membawa kebahagian,
Namun ia jua membawa kesedihan,
Akan daku peliharamu dengan benteng keimanan,
Agar dirimu dan jasadku tidak tunduk pada cinta kejahilan.

Hati
Setiap detik engkau bergetar,
Memanjat menyebut nama-Nya,
JIka bersih didalam, bersih jua diluar,
Menjadi qurratu ain pada siapa yang melihatnya.

Dirimu Yang Teristimewa

Kehadiran dirimu memberikan keceriaan,
Ruang kosong dan sepi kini bercahaya,
Pada mulanya sukar dinyatakan,
Kerana kehadiranmu dianggap pendatang sementara.

Hari berganti hari engkau semakin membesar,
Dirimu yang manja mengubat hati yang lara,
Bila tidak dilayan engkau akan memanggil keluar,
Seolah-olah mahu ditemani setiap masa.

Gelagatmu yang lincah membuakan aku gembira,
Gelagatmu yang pengecut aku rasa ketawa,
Setiap saat engkau disini mampu mengubah suasana,
Tahukah engkau terlalu istimewa?

Hadirmu umpama rezeki,
Hadirmu umpama pengubah hati,
Yang membenci semakin menyukai,
yang menyukai sangat menyayangi,
Dirimu tidak ubah seperi Bidadari.

Kini engkau menghilang meninggalkan sepi,
Ruang kosong kini gelap tanpa pelangi,
Yang disini hanya mampu berdoa dan merindui,
Mengharapkan engakau kembali disisi.

~khas untuk kucing kesayanganku~ Si Jebat